Selasa, 01 November 2011

proposal ptk

A.PENDAHULUAN

1.Latar Belakang Masalah

Tujuan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah dasar adalah untuk membina peserta didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan,ketrampilan dan keperdulian sosial yang berguna bagi dirinya maupun masyarakat negara.Ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang di berikan mulai dari Sekolah dasar sampai dengan Sekolah Menengah Pertama,yang mana mengkaji seperangkat peristiwa,fakta,konsep,dan Generalisasi berkaitan dengan isu sosial.Fakta adalah kesan indrawi yang mempunyai makna,sedangkan konsep adalah suatu kompleks sistem ide yang sangat abstrak.Selain fakta dan konsep ilmu pengetahuan sosial juga mengkaji generalisasi yang menunjukkan hubungan antara beberapa konsep,sehingga terbentuk suatu pola hubungan yang bermakna.

Ilmu pengetahuan sosial adalah Mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang di dasarkan bahan kajian : Geografi,Ekonomi,Sosiologi,Antropologi,Tata negara/ politik,Sejarah,Psikologi sosial.Ilmu - ilmu sosial tersebut dalam dunia pendidikan tingkat sekolah dasar tidak di bahas secara keseluruhan,namun hanya tertuju pada ilmu geografi,antropologi dan sejarah.Geografi adalah studi yang mengemukakan diskripsi ilmiah tentang bumi sebagai dunia kehidupan manusia,sebagai objek studinya adalah relasi manusia sesamanya dengan alam lingkungannya pada ruang tertentu di permukaan bumi.Antropologi adalah studi tentang manusia dengan kebudayaannya dengan objek studi nya “ aspek budaya atau karya cipta manusia “.Sedangkan ilmu Sejarah adalah ilmu yang mempelajari riwayat,masa lampau atau suatu bidang ilmu pengetahuan yang menyelidiki atau menuturkan masa lampau sesuai dengan metoda metoda tertentu yang dapat di percaya,dengan objek studi “peristiwa masa lampau”.

Memperhatikan tujuan dan esensi pendidikan IPS,sebaiknya penyelenggaraan pembelajaran IPS mampu mempersiapkan,membina,dan membentuk kemampuan peserta didik yang menguasai pengetahuan,sikap,nilai dan kecakapan dasar yang di perlukan bagi kehidupan di masyarakat ( Hamid Hasan,1996;Kosasih,1992 ).Untuk menunjang tercapainya tujuan IPS dalam proses pembelajaran,metode,strategi atau kegiatan pembelajaran yang di lakukan oleh guru seyogyanya adalah sesuatu yang benar benar tepat dan bermakna.Untuk memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan tahap perkembangan anak,maka strategi yang guru gunakan dalam menyampaikan sesuatu,baik yang berupa penanaman sikap,mental,perilaku,kepribadian maupun kecerdasan harus tepat sasaran dan sedapatnya harus di kembangkan secara proposional.Yang mana jangan sampai masa masa keemasan anak tersebut malah berbalik,justru menjadi masa masa penumpulan otak anak hanya karena strategi,teknik,metode atau model pembelajaran yang guru sampaikan tidak tepat dan tidak sesuai dengan masa perkembangan anak. Kesimpulannya pemilihan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan ketrampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang pendidik.Hal ini di dasari oleh asumsi bahwa ketepatan pendidik dalam memilih model dan metode pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar peserta didik,karena model dan metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik berpengaruh terhadap kualitas proses belajar mengajar yang di lakukan (Aziz Wahab,1986).

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru IPS MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban pada bulan Oktober 2011,di peroleh informasi bahwa pembelajaran IPS yang berfokus pada ilmu sejarah tentang peninggalan peninggalan agama Hindhu – Budha dan Islam di sekolah tersebut kurang optimal antara lain di sebabkan keterbatasan guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang mana hanya di dominasi dengan metode ceramah.Karena penggunaaan metode yang monoton membuat siswa kurang tertarik dan bahkan tidak tertarik dengan proses belajar tersebut.Melihat kenyataan tersebut,dengan demikian perlu di fikirkan pemecahan masalah bagaimana agar pembelajaran IPS di sekolah tersebut dapat berjalan optimal dan mendapatkan hasil yang optimal pula.

Sehubungan dengan permasalah di atas,maka upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dalam pendidikan IPS merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dan harus dilakukan.peneliti akan mencoba menerapkan pendekatan cooperatif learning pada pelajaran IPS kelas V.Karena menurut Johnson,et el.,1994:Hamid Hasan,1996 belajar cooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan anggota lainnya dalam kelompok tersebut.Seperti yang telah dipaparkan di atas,tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah adalah mempelajari konsep konsep ilmu sosial melalui pendekatan pedagokis dan Psikologis.Sedang pendekatan cooperative learning pada model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran IPS kelas V tentang peninggalan sejarah hindhu-budha dan islam adalah sebuah cara untuk memungkingkan terjadi interaksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interdependensi yang efektif di antara anggota kelompok (Slavin,1983:Stahl,1994).Di samping itu,pola hubungan kerja seperti itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif tentang apa yang dapat mereka lakukan untuk berhasil berdasarkan kemampuan dirinya secara individual dan sumbangsih dari anggota lainnya selama mereka belajar bersama-sama dalam kelompok.Stahl (1994) mengatakan bahwa cooperative learning menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil optimal dalam belajar.Model pembelajaran ini berangkat dari asumsi mendasar dalam kehidupan masyarakat,yaitu “getting better together”,atau “raihlah yang lebih baik secara bersama-sama” (Slavin,1992).

Menurut Van Sickle (1983) model pembelajaran cooperative secara individual dan kelompok mendorong tumbuhnya tanggung jawab sosial dan individual siswa,berkembangnya sikap ketergantungan yang positif,mendorong peningkatan dan kegairahan belajar siswa,serta pengembangan dan ketercapaian kurikulum.Pembelajaran cooperative tipe STAD adalah salah satu pembelajaran cooperative yang paling sederhana .Siswa di tempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya dan jenis kelamin.Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut.Akhirnya seluruh siswa di kenai kuis tentang materi tersebut dengan catatan,saat kuis mereka tidak boleh saling membantu.

Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud mengadakan penelitian di kelas V MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban.Peneliti ingin mengetahui sekaligus membuktikan pembelajaran cooperative dengan tipe Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu langkah yang di gunakan guru di sekolah tersebut dapat meningkatkan prestasi belajar para siswanya,sehingga sekolah tersebut dapat menghasilkan peserta didik yang benar benar berkualitas serta memahami materi.Tujuan akhir adalah agar peserta didik dapat mengaplikasikan apa yang di pelajarinya,serta dapat menyelesaikan persoalan persoalan yang di hadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

2.Identifikasi masalah

Dari uraian yang di kemukakan dalam latar belakang masalah di atas,dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembelajaran IPS dalam ilmu sejarah lewat pendekatan cooperative learning dengan model STAD pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban?

2. Bagaimana pengaruh penerapan pendekatan cooperative learning model STAD terhadap hasil pembelajaran IPS?

3. Bagaimana hasil pendekatan cooperative learning model STAD pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban?

4. Apakah pendekatan cooperative learning model STAD meningkatkan motivasi belajaran dan hasil belajaran IPS pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban?

3.Batasan Masalah

Permasalahan yang di uraikan dalam identifikasi masalah terlalu luas sehingga tidak mungkin untuk diteliti dalam penelitian ini secara keseluruhan.Oleh karena itu,penelitian ini akan di fokuskan pada permasalahan tentang upaya meningkatkan prestasi siswa pada pembelajaran IPS pokok bahasan peninggalan sejarah Hindhu - Budha dan Islam pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban.

4.Rumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas,maka perumusan masalah yang dapat dirumuskan adalah Apakah melalui penerapan pembelajaran cooperative Tipe Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) dapat meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran IPS tentang peninggalan sejarah Hindhu – Budha dan Islam pada siswa kelas V semester gasal MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban Tahun Pelajaran 2011/2012.

5.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tujuan umum

Sebagai motivasi bagi guru agar menggunakan model pembelajaran yag bervariasi khususnya cooperative learning tipe Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) dan mendorong minat belajar siswa karena menggunakan model pembelajaran yang menarik.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui apakah melalui penerapan pembelajaran cooperative Tipe Student Teams Achievement Divisions ( STAD ) pada mata pelajaran IPS tentang peninggalan sejarah Hindhu - Budhadan Islam pada siswa kelas V semester gasal MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban Tahun Pelajaran 2011/2012 prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan.

6.Manfaat Penelitian.

Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa :

Penelitian ini merupakan upaya meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran IPS tentang peninggalan sejarah Hindhu - Budha dan Islam pada siswa kelas V semester gasal MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban Tahun Pelajaran 2011/2012 lewat pendekatan cooperative learning tipe Student Teams Achievement Divisions ( STAD ).

2. Bagi guru :

Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam menerapkan pendekatan cooperative learning tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan prestasi siswa pada siswa kelas V semester gasal MI Tarbiyatul Banin Banat Jetak Montong Tuban Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Bagi sekolah :

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan menciptakan lulusan yang berkualitas.